Selamat Datang di Pesantren UNGGULAN : Berbasis Al-Qur'an dan Informasi Teknology
Pesantren Bisnis - Pesantren Wirausaha (Entrepreneurs Academy) Berbasis Al-Quran dan Informasi teknologi (Wajib Bawa Paspor, LapTop dan HP android). Pesantren unggulan boarding school, bebas bisnis online, bebas berekspresi, bebas menyalurkan bakat, bebas polusi dekat gunung dan laut), bebas biaya bagi yatim dan dhuafa berprestasi. Kami Meyakini bahwa Semua Anak adalah BINTANG.

E-mail : smpitistanamulia@gmail.com di cc ke ayi.okey@gmail.com WA 0812 9022 0052 (Ibu Rara) 08561920768. Daftar Online Klik disini.

Sabtu, 17 Agustus 2013

Boarding School adalah Home Schooling Sukses

Benarkah Boarding School adalah Home schooling sebenarnya yang dapat hadir sebagai alternative pendidikan berkualitas? Sesungguhnya Boarding School yang dikonsep dan dikelola dengan baik adalah merupakan Home schooling yang dapat hadir sebagai alternative pendidikan  alam keluarga kita di tengah arus liberalisasi dan kapitalisasi yang semakin merusak dan mematerialistiskan dunia pendidikan.

Dalam rubrik ini kita akan menghadirkan narasumber yang punya kompeten untuk membahas tentang pendidikan anak. Apakah benar Boarding School adalah Home schooling sebenarnya yang dapat hadir sebagai alternative pendidikan berkualitas?

Bersama Ustzh Ir Lathifah Musa. Beliau selain merupakan pemimpin redaksi majalah udara VOI, konsultan klinik anak muda, ternyata juga menjadi pengamat dunia anak, penulis buku-buku pendidikan anak usia dini dan sekaligus juga seorang praktisi Homeschooling dalam keluarga.

Ustadzah, saat ini tidak sedikit orang tua yang kewalahan terhadap perilaku anaknya sendiri. Bahkan terkadang mereka sulit mengendalikan anak-anaknya ketika anak naka atau ngambek. Wajar nggak sih yang seperti ini?

Seharusnya orang tua adalah pengendali yang paling kuat bagi anaknya. Kalau kemudian ada kesulitan pengendalian dari orang tua, maka apalagi orang lain. Ketika orang tua tidak mampu lagi mengendalikan anaknya, sebenarnya ini koreksi juga bagi orang tua. Pasti ada masa dia tidak berinteraksi dengan anak. Pasti ada masa dia tidak mengenali tumbuh kembang anaknya. Mungkin ini karena orang tuanya terlalu sibuk dengan urusan lain, sehingga tidak terlalu memperhatikan anak. Bisa saja ini tidak hanya terjadi pada ibu-ibu yang bekerja. Tetapi mungkin juga ibu-ibu yang banyak aktivitas sosial luar rumah, bahkan juga –bukan tidak mungkin—menimpa ibu-ibu yang sibu berdakwah keluar rumah. Ternyata anaknya sendiri tidak tertangani. Yang jelas, segala masalah yang menimpa anak, maka orang tua harus mengkoreksi dirinya terlebih dahulu.

Apa yang harus dilakukan orang tua agar bisa menangani anak-anaknya? Misalnya ada anak yang suka memukul, ada anak yang kalau keinginannya tidak terpenuhi langsung ngamuk, ada anak yang gampang menangis dan penakut, dll?

Orang tua harus memahami anak-anaknya. Anak-anak itu adalah manusia seperti kita. Hanya mereka masih kecil. Ada proses pembentukan potensi yang sedang tumbuh. Ada proses pembentukan dan pengembangan akalnya. Sebagaimana manusia normal, sebenarnya hidup itu selalu berawal dari upaya untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan manusia ada yang bersifat kebutuhan jasmani (fisik untuk bertahan hidup) yang ini seringkali tidak bermasalah dalam pemenuhannya. Kemudian kebutuhan naluri. Nah kebutuhan naluri ini yang biasanya memang sangat beragam pemenuhannya. Karena naluri itu distimulir dari luar. Ukurannya atau kadarnya tergantung kuat dan lemahnya rangsangan yang berasal dari luar diri manusia. Ada tiga penampakan naluri: 


(1) Tadayyun: kecenderungan untuk mengkultuskan atau mensucikan sesuatu—inilah yang menjadi dasar ketaatan atau ketundukan kepada Allah SWT

(2) Baqa’: kecenderungan untuk mempertahankan diri/eksistensi diri. Penampakannya seperti rasa takut, marah, senang, sedih, suka memimpin, suka memiliki dll—Inilah dasar untuk menumbuhkan rasa percaya diri, rasa tanggungjawab dan kepemimpinan 

(3) Nau’: Kecenderungan untuk melestarikan keturunan, seperti rasa sayang kepada keluarga, cinta kepada lawan jenis—inilah potensi untuk menumbuhkan rasa kasih sayang. Seringkali ketidakfahaman terhadap naluri ini dan secara khusus perkembangannya pada anak yang menyebabkan salah penanganan. Bahkan terkadang orang tua memperlakukan anaknya tanpa memperhatikan usia. Padahal pada anak-anak, perbedaan bulan saja sudah terjadi perkembangan yang berbeda pada anak. Menangani anak usia 4 tahun sangat berbeda dengan menangani anak usia 6 tahun. Dengan demikian pada pendidikan anak usia dini, materi pelajaran yang diberikan harus sangat memperhatikan faktor ini.

Bagaimana orang tua mengerti 
Home schooling dalam memahami anak berdasarkan perkembangan usia?

Ini pertanyaan yang bagus bagi para orang tua, karena ini yang seringkali terjadi salah penanganan. Ada orangtua yang memperlakukan anak batita seperti anak besar. Ada yang memukul dan keras terhadap anaknya. Tetapi tidak jarang anak-anak yang sudah selayaknya didisiplinkan malah diperlakukan seperti balita. TIdak pernah dimarahi, akhirnya yang kerepotan justru orang tuanya sendiri. Kalau kita memahami perkembangan anak maka ada tahapan: Usia dini (0-6 tahun); Pra baligh (7-14 tahun); Baligh (di atas 15 tahun).Tahapan perkembangan naluri anak untuk usia sejak lahir hingga menjelang tamyiz (7 tahun) Ini masih dalam tahap memiliki hak sempurna untuk diperlakukan secara baik oleh yang lain (pelayanan dan perlindungan penuh).

Bagaimana mengarahkan anak-anak pada usia – menjelang tamyiz ini? Apakah sama kadarnya anak batita dengan balita atau dengan usia TK?

Kita memahami ini sebagai sebuah masa yang masih dalam tahap pelayanan. Tetapi kita juga harus mempersiapkan untuk mereka menghadapi tahapan yang lebih mandiri. Di sinilah harus ada upaya untuk mengarahkan naluri, agar ketika beralih masa, mereka sudah bisa mandiri. Penanganan ini secara rinci memperhatikan masing-masing naluri. Misalnya Naluri tadayyun: ditumbuhkan mulai dari pengakuan eksistensi Allah SWT sebagai Pencipta manusia & alam semesta, pengakuan dan kekaguman kepada sifat Maha Kuasanya Allah Swt, sampai munculnya rasa syukur terhadap setiap nikmat yang Allah Swt berikan kepada anak. Pada tahapan ini sudah dibiasakan mengucapkan kalimat-kalimat thoyyibah, seperti alhamdulillah, subhanallloh, dll. Selanjutnya merangsang munculnya rasa ketaatan kepada Allah sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Naluri Baqa-: ditumbuhkan mulai dari 

(1) Memunculkan rasa aman dari segala gangguan agar tidak berkembang rasa takut terhadap sesuatu yang baru dikenalnya 

(2) Memunculkan rasa eksistensi dirinya mulai dari memanggil namanya dengan nama yg baik, memberikan julukan dengan profil tertentu (anak sholeh, anak pintar,dll), merangsang keinginannya untuk bermain bersama dengan saudaranya dan temannya, merangsang munculnya rasa tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain, merangsang tanggung jawab menolak kezholiman dan membela kebenaran. Memunculkan rasa memiliki terhadap benda-benda yang menjadi kebutuhannya, rasa pemeliharaan terhadap benda-benda yang menjadi miliknya, membedakan mana yang menjadi milik sendiri dan mana yang menjadi milik orang lain. Bila ingin menggunakan milik orang lain harus ijin terlebih dahulu. Selanjutnya ditumbuhkan keridhoannya untuk selalu berbagi, mulai dari berbagi miliknya dengan saudaranya terlebih dahulu, selanjutnya dengan temannya. 

 Naluri Na’u 
(1) Ditumbuhkan munculnya rasa sayang dan hormat kepada orang tua, saudara, kerabat dekat dengan cara orang tua memberikan contoh bentuk perlakuan sayang (ketulusan & keikhlasan dalam pelayanan) kepada anak sehingga anak dapat mencontohnya dan melakukan kepada orang lain.
(2)Identifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan. 
(3)Identifikasi posisi anggota keluarga. 
(4) Pada tahap ini anak diajarkan ada kehidupan khusus orang tua (contoh harus mengetuk pintu/ ijin ketika mau masuk ke kamar orang tua) dan bagaimana menjalin hubungan dengan keluarga dan kerabat dekat (contoh silaturahmi)[MediaIslamNet]

Semoga saja  Boarding School menjadi Home schooling sebenarnya yang dapat hadir sebagai alternative pendidikan berkualitas untuk putra putri anda!

Kamis, 15 Agustus 2013

Pesatren Unggulan SMP IT ( Islamic Boarding School )

Mengenal Islamic Boarding School 
Profile Al Binaa
The birth BOARDING AL Binaa

Among the programs for education by AL Binaa in the long-term work plan is to build a system Boarding Institutions with better known in Indonesia as the Islamic School. It is intended to look at a variety of educational and propaganda phenomenon in Indonesia that is still very low when viewed on a variety of dimensions. Starting from such a weak government plays its position in the field of education so that the educational budget is extremely disproportionate and not get better. Out put of education until this sa'at ditataran still feels his touch as the user community will be qualified graduates. The phenomenon of morality and social norms of all sorts of layers decreases and tends to ignore the values ​​of faith even propriety values ​​that had been held tightly Indonesian society. Not to mention the invasion of imported cultures are ignoring Islamic values ​​even when the real-time deviation invited to various moral, morality, faith and conviction and proselytizing.


Ukhuwwah Binaa'ul Foundation (YBU) see that education is one of the perfect solution as a long-term reform efforts in shaping the community who excelled in the field of general science that intelligent human terlahirnya also intellectually superior in religious sciences (Sharai) so intelligent heart, principles and personalities. Which if abbreviated in easy language so that a person with the proper and correct tawheed according to the Qur'an and the Sunnah. If being an intellectual snob and will not disobey Allah and His Prophet. If so scholars would not dare to change the laws and ordinances of Allah and His Prophet. The point will be born persons with a principle as those who merely fear only Allah wa ta'ala subahabhu alone. So from the very beginning of establishment YBU, priority boarding school is almost a discourse in every meeting, gathering and discussion YBU officials. Even the formation of Islamic waqf land acquisition committee has shown the seriousness of the entire board in YBU. 


Search for land that is considered strategic and immediately began the tireless efforts made not just once a week but sometimes two to three days a week when there are many of the managers who have a myriad of busyness.And thank God at the end of the year 1424 H we have had adequate means of educational institutions belonging to partly even people who've been as exclusive and luxurious boarding. Spread over a land area of ​​sixty thousand square meters (6 acres) and has stood on top of the building is very permanent. Starting from waqaf H.Muhammad Mr. Yasin, one of the community leaders Bekasi noble hearts with six acres of land mewaqafkan then added twelve acres of land and all he diwaqafkan to YBU be 20 ha. All the land has been transferred in the waqf certificate and binding in accordance with the applicable legislation.Thus, the Foundation Binaa'ul Ukhuwwah as an organizer of educational institutions issued a decree on the establishment of the Islamic Education Institute by the name AL Binaa ISLAMIC BOARDING SCHOOL which was inaugurated by the Vice-President Mr DR. H. Hamzah Haz on December 5 Jumada al-Ula 1425 H coincides with the 23 June 2004 M, which has the motto:"Fostering Faith, Science and Morals"As for naming the AL Binaa own boarding school linked to two causes:Because the institution was established by the Foundation Binaa'ul Ukhuwwah (YBU) then AL Binaa stands YBURelating to the functioning of educational institutions AL Binaa which means fostering and building. Of course that is nurtured and built aqidah and keisalaman students also science in general.Why AL Binaa must be 'Ma'had' or 'boarding'? and why ranging from junior high? Answer why should 'ma'had' or boarding because:

Two curriculum learning can not be effective without boardingLearning to rely on the system just hung up on the soul train classically trained less malleable independence and socialization


Balancing freedom of soul searching period identity junior-high school age students with an introduction and understanding of the value of good Islamic Aqeedah, morality and worship. It was adopted in real terms which is difficult if not wearing boarding system.

Rabu, 14 Agustus 2013

Daftar SMP Islam Terpadu Unggulan SMP IT Boarding School

NAMA SEKOLAH ALAMAT TELEPON SMP IT Boarding School NAMA SEKOLAH ALAMAT TELEPON

1Aisyiyah (TK)Jl. Limau III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan(021) 726 9453
2Al FurqonJl. Seha II No. 14, Jakarta Selatan(021) 725 0203
3Al-Azhar 1 (Pusat)Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan(021) 724 3933
4Al-Azhar 2 (Kemandoran)Jl. Kemandoran I No. 41, Jakarta Barat(021) 532 9556
5Al-Azhar 3 (Kemang)Jl. Kemang Raya No. 7, Jakarta Selatan(021) 7179 3333
6Al-HikmahJl. Bangka II No. 24, Pela Mampang, Jak - Selatan(021) 718 0688
7Al-IkhlasJl. Cipete III No. 12 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan(021) 765 7942
8Al-IshmahJl. Sawo Raya 30, Kranggan, Pondok Gede(021) 845 5625
9Al-IzharJl. RS Fatmawati Kav. 49, Jakarta Selatan(021) 769 0992
10Al-KhoirotJl. Masjid Condet Batu Ampar, Kramat Jati, Jkt Timur(021) 801 3364
11Al-MarjanJl. Palem Raya Blok H-7, Duta Indah, Pd. Gede(021) 846 6127
12Al-MughniJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 26, Jakarta Selatan(021) 5296 1471
13Ar-Rahman MotikSetibudi Utara D-1-2-3, Jakarta Selatan(021) 526 0844
14At-TaubahJl. H. Ayat, Komp. Angkatan Laut, Pd. Gede(021) 848 4612
15At-TaufiqCempaka Putih Timur VI, Jakarta Pusat(021) 424 1150
16Bakti MulyaPondok Indah(021) 765 3628
17IqroJl. H. Ayat, Komp. Angkatan Laut, Pd. Gede(021) 848 4612
18MadaniaPrapanca, Jakarta Selatan
19Madharijut ThalibinJl. Yayasan No. 100, Gandul Utara765 9043
20Miftahul UlumJl. Raya Lenteng Agung Gg Kancil 1 / 43, Jagakarsa(021) 782 0314
21Pondok Duta (021) 870 6111
22Riyadhul JannahJl. Sarinah 1 Pengadegan No. 8, Jakarta Selatan (021) 794 5448

SEKOLAH ISLAM TERPADU (SIT) DeBoTaBek

NoNAMA SEKOLAHALAMATTELEPON

1Al KautsarJl. Raya Bintara komp. Mas naga Bintara Jaya, Bekasi Barat(021) 884 4834
2Al-Hikmah BekasiJl. Wibawa Mukti II No. 5, Jati Asih, Bekasi(021) 8240 2687
3Al-ImanMasjid Al-Iman, Komp. LKBN Antara, Bintara Jaya, Bekasi(021) 864 0044
4Al-MuqorobinJl. Mahoni No. 1A, Beji, Depok(021) 7720 5574
5Al-MuzammilJl. Tangkuban Perahu, Graha Indah, Jati Asih, Bekasi(021) 8499 4346
6Al-QalamJl. Pemuda No. 11, Depok Lama, Depok(021) 775 5912
7Al-UtsmaniyahJl. Fisabilillah, Kp. Dukuh, Pasar Mukti, Citereup(021) 876 3753
8Ar-RoyyanPerum. Beji Permai Tanah Baru, Beji, Depok(021) 7720 0278
9As SalamahJl. Pamulang Raya No. 17, Benda Barat Ujung, Pamulang(021) 7463 1734
10Asy-SyukriahJl. KH. Hasyim Ashari Km. 3, Cipondoh, Tangerang(021) 5575 1260
11At-TaufiqJl. Putri Tunggal No. 17, Harjamukti, Cimanggis, Depok(021) 873 3222
12AuliaJl. Bintaro IX, Bintaro Jaya, Tangerang(021) 7486 0864
13Bahrul Ulum PuspitekKomp. Puspitek (Masjid), Serpong, Tangerang(021) 756 0212 psw 4700
14Baitul Mal STANKomp. Masjid baitul Mal, Kampus STAN, Jurangmangu(021) 735 9117
15BaitussalamJl. Raya Kartika Sejahtera No. 1, Inkopad, Bojong Gede(0251) 553 527
16Bina Isniyah (MI)Komp. Batan Indah Blok N No 57, Serpong, Tangerang(021) 756 4250
17Darul Abidin*Jl. Karet Hijau No. 29, Beji, Depok(021) 7720 0857
18Darul HikmahJl. H. Awi Jatiluhur, Jatiasih, Bekasi(021) 8241 0887
19Fajar HidayahKota Wisata Cibubur, Cileungsi(021) 8249 2462
20HusnayainJl. Rambutan No.13C Perum Harapan Baru, Bekasi Barat(021) 884 6274
21Nurul FikriJl. Situ Indah No. 116, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok(021) 719 4413
22RuhamaPondok Sukmajaya Blok E-2, Depok II, Depok(021) 770 0038
23Taufiqur RahmanPerum Pemata Hijau Permai Blok J, Kaliabang Tengah Bekasi Utara(021) 887 9221
24Thariq bin ZiyadPerum. Pondok Hijau Permai, Bekasi Timur (021) 8240 5687
25Ummul Quro*Jl. Karet Hijau No. 29, Beji, Depok (021) 7720 0857
26Ummul QuroJl. Baru Salabenda No. 1, Parakan Jaya Kemang, Bogor (0251) 505 753
27TK-SD-SMP Al-Falah; Alamat. Jl. Kelapa Dua Wetan-Bambu Apus, Jakarta-Timur.
28TK-SD-SMP Al-Jannah; Alamat. Jl. Jambore, Jakarta-Timur
TK KARAKTER: TAK HANYA MENEKANKAN ASPEK KOGNITIF
Alamat Playgroup dan Taman Kanak - Kanak Karakter:
Jl. Raya Bogor Km 31 No 46 Cisalak, Cimanggis, Depok Telp. (021) 871 2022

TK Islam Al Izhar Pondok Labu: MENGAJARKAN NILAI KEAGAMAAN LEWAT BERMAIN*
*Alamat TK Islam Al Izhar Pondok Labu :
Perguruan Islam Al Izhar Pondok Labu Jl. RS Fatmawati Kav. 49 Jakarta 12450 Telp. 021-7695542, 7690992 dan 7506128
TK Mini Pak Kasur: BERMAIN SAMBIL BELAJAR DI TK MINI
Alamat TK Mini Pak Kasur :
(1.) Jl. Cikini V No. 2-3 Jakarta Pusat Telp. 021-338123 dan 338179

(2.) Jl. H. Nur No. 49 Pejaten Pasar Minggu, Jakarta Selatan Telp. 021-7946568
(3.) Jl. Nusa Indah II Cipinang Indah, Jakarta Timur Telp. 021-85903321

(4.) Jl. Niaga Raya Kemang Pratama Bekasi - Kemang Pratama Telp. 021-82409357
(5.) Jl. Verbena Banjar, Banjar Wijaya, Tangerang Telp. 021-55744061

TK Khas Daarut Tauhid: METODE UNIK AGAR HATI ANAK TERTATA BAIK
Alamat TK Daarut Tauhid :
Jl. Geger Kalong Girang No. 67 Bandung Telp. 022-2007956 / 2014374

TK Islam Al Jabr.

Alamat : Jl. Bango II No. 38 Pondok Labu, Jakarta Selatan 021-75913675, 75913678 email: [EMAIL PROTECTED]

SEKOLAH ISLAM TERPADU (SIT) di JAKARTA
1. Aisyiyah (TK)Jl. Limau III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan(021) 726 9453
2. Al FurqonJl. Seha II No. 14, Jakarta Selatan(021) 725 0203
3. Al-Azhar 1 (Pusat)Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan(021) 724 3933
4. Al-Azhar 2 (Kemandoran)Jl. Kemandoran I No. 41, Jakarta Barat(021) 532 9556
5. Al-Azhar 3 (Kemang)Jl. Kemang Raya No. 7, Jakarta Selatan(021) 7179 3333 /lanjutkan klik more/
6. Al-HikmahJl. Bangka II No. 24, Pela Mampang, Jak - Selatan(021) 718 0688
7. Al-IkhlasJl. Cipete III No. 12 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan(021) 765 7942
8. Al-IshmahJl. Sawo Raya 30, Kranggan, Pondok Gede(021) 845 5625
9. Al-IzharJl. RS Fatmawati Kav. 49, Jakarta Selatan(021) 769 0992
10. Al-KhoirotJl. Masjid Condet Batu Ampar, Kramat Jati, Jkt Timur(021) 801 3364
11. Al-MarjanJl. Palem Raya Blok H-7, Duta Indah, Pd. Gede(021) 846 6127
12. Al-MughniJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 26, Jakarta Selatan(021) 5296 1471
13. Ar-Rahman MotikSetibudi Utara D-1-2-3, Jakarta Selatan(021) 526 0844
14. At-TaubahJl. H. Ayat, Komp. Angkatan Laut, Pd. Gede(021) 848 4612
15. At-TaufiqCempaka Putih Timur VI, Jakarta Pusat(021) 424 1150
16. Bakti MulyaPondok Indah(021) 765 3628
17. IqroJl. H. Ayat, Komp. Angkatan Laut, Pd. Gede(021) 848 4612
18. MadaniaPrapanca, Jakarta Selatan
19. Madharijut ThalibinJl. Yayasan No. 100, Gandul Utara765 9043
20. Miftahul UlumJl. Raya Lenteng Agung Gg Kancil 1 / 43, Jagakarsa(021) 782 0314
21. Pondok Duta (021) 870 6111
22. Riyadhul JannahJl. Sarinah 1 Pengadegan No. 8, Jakarta Selatan (021) 794 5448I

Info Lengkap PSB SMP IT Boarding School Istana Mulia 2014 - 2015

Dibuka PSB SMP IT Boarding School Istana Mulia 2014 - 2015 Gelombang ke 1 Mendapat Potongan Uang Pangkal RP. 3 juta (1 Juli 2013 sd 30 September 2013/Quata Discount dan Jml Kursi Terbatas) SMP IT Boarding School Istana Mulia Daftar Online Klik disini.


SMP IT Boarding School

 Istana Mulia :
  Jl Raya Karang Bolong Anyer, cinangka, Jambu Kab Serang Banten. Berminat Hub 021-2738666 atau Flexi 02168992324
Ingin daftar Online calon siswa SMP Informasi Teknologi pesantrenBisnis.com 2014 - 2015 Silahkan Klik disini.





Office : Jl.Ciledug Raya No 35 2B Larangan Kota Tangerang (samping giant Kreo/ belakang Toko Ingat Bayi) Berminat Hub 021-70293232 fax 0217361379 e-mail : ayi.okey@gmail.com info@im-travel.co.id


 A. PENDAFTARAN DAN SELEKSIGELOMBANG 1

1.      Pendaftaran dibuka mulai tgl. : 1 Juli 2013 sd  30 September 2013
2.     Tempat Pendaftaran dan Informasi :  A. Office Istana Groups : Jl.Ciledug Raya No 35 2B Larangan Kota Tangerang (samping giant Kreo/ belakang Toko Ingat Bayi) Hub 021-70293232 atau021-2738666 fax 0217361379 e-mail : ayi.okey@gmail.com  atau 

B. PesantrenBisnis.com Jl Raya Karang Bolong Anyer, cinangka, Jambu Kab Serang Banten. Flexi 02168992324 Flexi 02170094959 XL 087884013344


  
3.      Pendaftaran online melalui web Istana http://www.smp-im.com/  Klik disini.
4.      Waktu Pengisian Formulir paling lambat gelombang 1 : tanggal 30 September 2013 jam 22.00 WIB
5.      Jadwal Seleksi  : A. Tgl 5 Oktober 2013, jam 13.00 WIB s.d. selesai Tempat  :   Jl Raya Karang Bolong Anyer, cinangka, Jambu Kab Serang Banten (kawasan wisata karang bolong)

B.  Tgl 12 Oktober 2013, jam 13.00 WIB s.d. selesai Tempat  :  Jl.Ciledug Raya No 35 2B Larangan Kota Tangerang (samping giant Kreo/ belakang     Toko Ingat Bayi) Hub 021-2738666 atau 021-70293232 fax 0217361379 e-mail : ayi.okey@gmail.com
7.Pengumuman : tanggal 19 Oktober 2013, melalui http://www.smp-im.com/ atau  Hub 021-2738666 atau 021-70293232 fax 0217361379 

8.      DAFTAR ULANG BAGI YANG DITERIMA    :  Tgl 26 Oktober 2013

Materi Seleksi/Test :
1. Tes Akademik (B.Indonesia, B.Inggris dan Matematika)
2. Tes Baca Al Qur’an
3. Tes Psikologi
4. Tes Kesehatan
5. Wawancara Orang Tua  Murid


  

B. PERSYARATAN ADMINISTRASI
1.  Data calon siswa dan orang tua/wali siswa isi lengkap via online 
2.  Menyerahkan data kesehatan (pada saat tes) berupa:
  • Hasil Foto Rontgen Dada (Thorax)
  • Hasil Laboratorium berupa :     (1)  HbSAg,    (2)  darah RUTIN    (3)   urine RUTIN
  • Hasil rekomendasi/ rekap medik dokter dari daerah asal santri
3.  Setelah kelulusan disekolahnya, persyaratan lainnya berupa:
  • Fotokopi Ijazah SD/MI yang telah dilegalisir sebanyak 3 lembar, dengan menunjukkan  aslinya
  • Fotokopi Nilai Ujian Akhir Nasional sebanyak 1 lembar, dengan menunjukkan Aslinya

C. INVESTASI BIAYA PENDIDIKAN












    • Biaya formulir dan seleksi Rp. 350.000 (yatim gratis)
    • Biaya ditransfer melalui Rekening  Bank Mandiri Ciledug No Rek 1550.0609761 atau Bank BCA Pondok Lestari Ciledug No Rek Rupiah : 3452.3777.70 anISTANA MULIA
    • Atau No Rek Bank Mandiri 15500.4444.3334 atau No.Rek Syariah Mandiri 1111.4444.51 an Istana Yatim Indonesia. 
    • Konfirmasi SMS ke XL 087884013344 dg format : nama siswa_jml transfer_ke rekening/nama bank_tgl_no hp orang tua wali atau Hub 021-2738666 atau Flexi 02168992324   
     Gelombang ke 1 Mendapat Potongan Uang Pangkal RP. 3 juta

    RINCIAN INVESTASI BIAYA PENDIDIKAN




    Uraian
     PILIHAN PAKET


    Tahunan (1 sd 3 tahun)
     Berkah
     Beasiswa Yatim



    Investasi Uang Pangkal  (3 tahun)
    6.200.000
     gratis



    Uang Pendidikan (1 tahun)
    3.200.000
     gratis



    Sumbangan Tempat Tidur dan Lemari 
    1.000.000
     gratis



    Iuran Komite Sekolah (1 tahun)
      200.000
     gratis



    MOS (Pekan Orientasi Siswa) (3 tahun)
      200.000
     gratis













    Biaya Bulanan





    Uang SPP
       300.000
    gratis



    Uang Asrama (makan dan lsitrik)
       450.000
    gratis
















    1. Paket Berkah adalah biaya termasuk donasi / kafalah untuk yatim
    2. Paket Beasiswa adalah biaya yang diutamakan untukdhuafa berprestasi
    3. Paket Yatim adalah biaya yang diutamakan untuk orang tua yang sudah meninggal
    • Uang pendidikan meliputi operasional sekolah, ektrakulikuler (marawis, pramuka, muhadhoroh, outbound,)
    • Uang Asrama meliputi makan 3 kali sehari, dan operasional pesantren (tdk termasuk cuci gosok)


    SYARAT-SYARAT PENERIMAAN1. Lulus Seleksi
    2. Melunasi Pembayaran Sekolah Tahap I 

    (Pertama) minimal 50 % dari Total biaya
    3. Memenuhi Kelengkapan Administrasi Siswa, berupa :
    ·         Fotocopy Akta Kelahiran 1 lembar
    ·         Fotocopy KTP Ayah Ibu @ 1 lembar
    ·         Pas foto berwarna 3 x 4 2 lembar 
    ·         Fotocopy STTB MI/SD yang telah dilegalisir 2 lembar (bisa menyusul) 

    ·         Fotocopy Surat Kelulusan 2 lembar (bisa menyusul)
    ·         Fotocopy Raport kelas VI yang telah dilegalisir 2 lembar
    ·         Menyerahkan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional)
    ·         Memberikan Informasi Kesehatan Anak
    ·         Menyerahkan Surat Keterangan Pindah (Siswa Pindahan)

    Ingin daftar Online calon siswa SMP Informasi Teknologi pesantrenBisnis.com 2014 - 2015
    Silahkan Klik disini.

    Dibuka PSB SMP IT Boarding School 2014




    Segera Daftarkan Putra Kesayangan Anda di pesantrenbisnis.com SMP IT Boarding School Istana Mulia 2014


    Pesantren Berbasis Al-Quran dan Informasi teknologi (Wajib Bawa LapTop). Pesantren bebas bisnis online, bebas berekspresi, bebas menyalurkan bakat, bebas polusi dekat gunung dan laut), bebas biaya bagi yatim & dhuafa berprestasi,


    Kabar Gembira bagi Anda yang memiliki anak laki laki yang senang dengan internet, dan senang dengan belajar dengan konsep alam terbuka, kini telah Dibuka PSB PesantrenBisnis.com SMP IT Boarding School Istana Mulia 2014 - 2015.

    Gelombang ke 1 Mendapat Potongan Uang Pangkal RP. 3 juta (1 Juli 2013 sd 30 September 2013/Quata Discount dan Jml Kursi Terbatas)

    PesantrenBisnis.Com SMP IT Boarding School Istana Mulia Daftar Online Klik disini.

    SMPIT Boarding school

    Apa itu SMPIT Boarding school (SMP IT Pesantren Unggulan) ? Dimana daftar SMPIT Boarding school (SMP IT Pesantren Unggulan)  anda bisa dapatkan di Indonesia ? Apa karakter unggulan SMPIT Boarding school (SMP IT Pesantren Unggulan) di Indonesia ini ? Kapan memulai penerimaan siswa baru dibuka untuk SMPIT Boarding school (SMP IT Pesantren Unggulan) ?

    Berkut salah satu profil SMPIT Boarding school di Serang

    PROFILE PESANTRENBISNIS.COM
    SMP Informasi Teknologi Istana Mulia (SMP IT IM khusus Putra)

    Pesantren bisnis pertama di Indonesia yang berbasis Al-Quran dan Informasi Teknologi. Belajar Sesuai Minat Anak, Bebas bisnis online, bebas berekspresi, bebas menyalurkan bakat, bebas polusi (dekat gunung dan laut), bebas biaya bagi yatim & dhuafa berprestasi. BISA!!!

    Kantor Istana Mulia :
    Head Office ISTANA MULIA : The Nomad Offices Menara Palma Lt.12 Jl.HR Rasuna Said Kav.6 Block X-2 Jakarta  
    Branch Office : Jl.Pesantren No 55A Larangan Kota Tangerang Banten.
    Branch Office Jl.Ciledug Raya No 35 2B Kreo Larangan Kota Tangerang (samping giant/inget bayiku) Info : 021-2738666 atau 021-70293232 fax 0217361379 e-mail : ayi.okey@gmail.com   
    info http://www.smp-im.com atau www.pesantrenbisnis.com atau www.istanamulia.com

    Lokasi PesantrenBisnis.com :
    Jl Raya Karang Bolong Gg Jambu, Desa Bantarwaru Kecamatan Cinangka, Anyer Kab Serang Banten (2 KM dari Pelabuhan Kapalpesiar Tomi Soeharto)

    VISI DAN MISI ISTANA MULIA

    Visi : Terbentuknya Insan Mulia Sejahtera yang Selamat, Kuat, dan Bermanfaat

    Misi :
    1. Mewujudkan Insan yang berakhlak mulia dan hidup sejahtera
    2. Mewujudkan kader yang selamat aqidah dan benar dalam ibadah
    3. Mewujudkan manusia yang kuat iman, kuat jiwa dan raga
    4. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berwawasan luas dan bermanfaat untuk ummat, bangsa dan dunia.


    Tujuan :
    A. Terbentuknya Insan yang menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
    B. Membentuk kader yang jauh dari semua bentuk kemusyrikan dan dapat beribadah sesuai dengan sunah Rasul
    C. Membentuk manusia yang senang membaca, mempelajari, menghafal dan mengamalkan serta mengajarkan Al-qur’an
    D. Membentuk pribadi yang bijaksana, supel dan berdaya guna

    UNGGUL DALAM STANDARISAI KELULUSAN

    1. Memenuhi syarat diterima di SMU/SMK Unggulan
    2. Dapat berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris
    3. Berakhlak terpuji dan rajin dalam ibadah
    4. Hafalan Al-Qur’an minimal 1 Juz
    5. Memiliki dan dapat mengoperasikan Toko Online minimal 1 toko 


    UNGGUL DALAM VARIASI KEGIATAN
    1. Out Bond, Life Skill
    2. Muhadhoroh/ Berpidato 3 Bahasa
    3. Bela Diri
    4. Berenang
    5. Kajian Kitab
    6. Halaqoh Tarbawiyah
    7. Riyadhoh (olahraga), Marawis
    8. Kepanduan, Nasyid
    9. Seni Baca Al-Qur,an
    10. Bioskop Pendidikan
    11. Daurah Islamiyah (Islamic Training)

    UNGGUL DALAM KETERPADUAN
    1. Sasaran : IQ, EQ dan SQ
    2. Proses : Metodologi yang Integral dan Utuh
    3. Sarana : Sekolah, Masjid, Masyarakat dan Keluarga

    UNGGUL DALAM PENDEKATAN
    1. Active Learning
    2. Multiple Intelegentia
    3. Contextual Teaching & Learning

    UNGGUL DALAM KESEIMBANGAN
    1. Antara Penguasaan Sains dan Agama
    2. Antara Kualitas Jasmani dan Rohani
    3. Antara Pribadi dan Sosial
    4. Antara Teori dan Praktek


    STRATEGI PENCAPAIAN TARGET LULUSAN
    ·         Kurikulum Diknas
    ·         Kurikulum Pesantren
    ·         Sarana Bermain, Sarana Organisasi Siswa
    ·         Lomba Skala Lokal dan Nasional
    ·         Kegiatan Kemasyarakatan
    ·         Program Khusus/Unggulan
     


    PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN
    Pesantren dengan luas tanah 20.000m2 (2 hektar) dan insya Allah akan terus dikembangkan sampai 25 hektar. Kami memohon do’a dan dukungan untuk pengembangan dan Pembangunan Istana Mulia tahun 2013-2015,
    ·        Pengembangan Gedung Sekolah Istana Mulia  (SMP IT & SMK IT),
    ·        Pengembangan dan Pembangunan Istana Raja (asrama putra),
    ·        Pengembangan danPembangunan Istana Kuliner,
    ·        Pembangunan Istana Outbound,
    ·        Bididaya Istana Tanaman Buah,
    ·        Budidaya Istana Ikan Air Tawar,
    ·        Budidaya Istana Tanaman Obat, dan
    ·        Pembangunan Lab Istana Cyber


    BAGAIMANA CARA DAN SYARAT ANDA MENDAPAT BEASISWA?
    Berikut ketentuan mendapatkan beasiswa di SMP IT PesantrenBisnis.Com
    1.     Mengisi formulir Program Beasiswa
    2.     Lulus administrasi dan lulus tes sebagai peserta Program Beasiswa
    3.    Di semester kedua atau setelah menjalani masa pendidikan  minimal 6 bulan (1 semester)
    4.     Pada semester berikutnya, nilai pada siswa akan ditinjau kembali, untuk menentukan siapa  yang berhak untuk mendapatkan beasiswa.


    SUSUNAN MANAJEMEN ISTANA MULIA

    ·       Kepala Pembina                     : Ayi Muzayini E.Kosasih
    ·       Kepala Istana                         : Syamsul Arifin,Lc, MA
    ·       Kepala Pendidikan                : Dedi Suhandi,S.Ag
    ·       Kepala PesantrenBisnis        : Adriansyah Dermawan,S.Kom
    ·       Kepala Keuangan                  : Halimah Hapas
    ·       Kepala Rumah Tangga         : Ir. Junaedy Mashil
    ·       Kepala IT                                : Yoga Mulya,S.Kom
     

    PENGEMBANGAN USAHA ISTANA MULIA
    ·       PT. Istana Mulia Tour dan Travel
    ·       CV. Istana Mulia Abadi (General Kontraktor)
    ·       PT.Istana Bangsawan (IT)
    ·       PT. Istana Palangkaraya 999 (General Trading)
    ·       CV. Istana 999 (Showroom, outomotif dan perbengkelan)
    ·       BMT Istana Mulia (BPR Bank Syariah)
    ·       Dll

    Sejarah Pesantren

    Pesantren adalah sekolah di mana beberapa atau semua orang belajar dan tinggal selama tahun ajaran dengan sesama siswa mereka dan mungkin guru dan / atau administrator. Kata 'asrama' digunakan dalam arti "kebo," yaitu, penginapan dan makan. Beberapa pesantren juga memiliki siswa hari yang menghadiri lembaga siang hari dan kembali di luar kampus kepada keluarga mereka di malam hari.

    Banyak sekolah independen (swasta) dalam Commonwealth of Nations yang pesantren. Murid sekolah asrama (alias "asrama") biasanya kembali ke rumah selama liburan sekolah dan, sering, akhir pekan, tetapi dalam beberapa budaya mungkin menghabiskan sebagian besar mereka masa kanak-kanak dan remaja hidup jauh dari keluarga mereka. Di Amerika Serikat, pesantren terdiri dari berbagai kelas, paling sering nilai tujuh atau sembilan sampai dua belas kelas - yang sekolah tinggi tahun. Khusus sekolah militer juga memiliki pendidikan dan pelatihan militer . Beberapa pesantren Amerika menawarkan tahun pasca sarjana studi dalam rangka untuk membantu siswa mempersiapkan diri untuk masuk perguruan tinggi, paling sering untuk mengasimilasi mahasiswa asing dengan budaya dan akademisi Amerika sebelum kuliah.

    Di bekas Uni Soviet sekolah yang sama diperkenalkan; ini kadang-kadang dikenal sebagai Internat-sekolah (Rusia: Школа-интернат ) (dari bahasa Latin: internus ). Mereka bervariasi dalam organisasi mereka. Beberapa sekolah adalah jenis sekolah khusus dengan fokus khusus dalam bidang tertentu atau bidang-bidang seperti matematika, fisika, bahasa, ilmu pengetahuan, olahraga, dll sekolah lain yang berhubungan dengan panti asuhan setelah semua anak terdaftar di sekolah Internat-otomatis. Juga, pesantren terpisah didirikan untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus (sekolah untuk orang buta, untuk tuli dan lainnya). Sekolah umum menawarkan "diperpanjang tinggal" program (Rusia: Группа продленного дня) menampilkan makanan murah untuk anak-anak dan mencegah mereka dari pulang terlalu dini sebelum orang tua pulang kerja (pendidikan di Uni Soviet adalah gratis). Di negara-negara pasca-Soviet, konsep pesantren berbeda dari satu negara ke negara.

    Boarding school is a school where some or all people study and live during the school year with their fellow students and possibly teachers and / or Administrators. The word 'boarding' is used in the sense of "bed and board," ie, lodging and meals. Beberapa boarding schools also have day students who attend the institution by day and return off-campus to their families in the evenings.

    Many independent (private) schools in the Commonwealth of Nations are boarding schools. Boarding school pupils (aka "boarders") normally return home during the school holidays and, often, weekends, but in some cultures may spend the majority of their childhood and adolescent life away from their families. In the United States, boarding schools comprise various grades, most commonly grades tujuh atau sembilan through grade twelve - the high school years. Specialized military schools also feature military education and training . Some American boarding schools offer a post-graduate year of study in order to help students prepare for college entrance, most commonly to assimilate foreign students to American culture and Academics before college.

    In the former Soviet Union similar schools were introduced; these sometimes are known as Internat-schools (Russian: Школа-интернат ) (dari Latin: internus ). They varied in their organization.Some schools were a type of specialized school with a specific focus in a particular field atau bidang seperti mathematics, physics, language, science, sports, etc. Other schools were associated with orphanages after which all children enrolled in Internat-school automatically. Juga, separate boarding schools were established for children with special needs (schools for blind, for deaf and other). General schools offered "extended stay" programs (Russian: Группа продленного дня) featuring cheap meals for children and preventing them from coming home too early before parents were back from work (education in the Soviet Union was free). In post-Soviet countries, konsep boarding school differs from country to countr



    1 deskripsi sekolah Boarding

    1.1 karakteristik pesantren Khas

    1.2 Bentuk lain dari sekolah perumahan

    1.3 Peraturan Berlaku

    2 Sejarah

    3 Pesantren seluruh masyarakat

    3.1 Native American pesantren

    4 isu sosiologis dari pesantren

    4.1 Sosialisasi pengendalian peran dan jenis kelamin stratifikasi

    5 Masalah psikologis pesantren

    5.1 Jumlah institusi dan perpindahan anak

    6 Pesantren dalam literatur

    6.1 Buku

    6.2 Film

    6.3 Televisi

    6.4 Video game

    7 Lihat juga

    8 Referensi

    9 bibliografi Dipilih



    Deskripsi pesantren [ sunting sumber | sunting beta ]

    Karakteristik khas pesantren [ sunting sumber | sunting beta ]

    Istilah sekolah asrama sering merujuk klasik pesantren Inggris dan banyak pesantren di seluruh dunia dengan mencontoh ini. [ 1 ]



    Kost dari Presbyterian Ladies 'College, Sydney , Australia

    Biaya-pengisian khas modern pesantren memiliki beberapa rumah tinggal yang terpisah, baik di lingkungan sekolah maupun di daerah sekitarnya.Murid umumnya perlu izin untuk pergi ke luar batas-batas sekolah didefinisikan, mereka mungkin diperbolehkan untuk melakukan perjalanan di luar kampus pada waktu tertentu.

    Tergantung pada negara dan konteks, pesantren umumnya menawarkan satu atau lebih pilihan: penuh (siswa menginap di sekolah penuh-waktu), mingguan (siswa tetap pada hari kerja dan pulang ke rumah untuk akhir pekan) atau fleksibel (siswa memilih kapan papan, misalnya selama minggu ujian).

    Sejumlah staf pengajar senior yang ditunjuk sebagai rumah tuan, housemistresses, asrama tua, atau penasihat perumahan, masing-masing bertanggung jawab kuasi-orang tua untuk mungkin 50 siswa penduduk di mereka rumah sepanjang waktu, tetapi terutama di luar jam sekolah. Setiap dapat dibantu dalam pengelolaan domestik rumah oleh pembantu sering dikenal sebagai sipir , dan oleh guru rumah untuk hal-hal akademik, sering menyediakan staf masing-masing jenis kelamin. Di AS, pesantren biasanya memiliki keluarga penduduk yang tinggal di asrama, yang dikenal sebagai asrama tua. Mereka juga memiliki staf kebersihan untuk pemeliharaan dan rumah tangga, tapi biasanya tidak memiliki tutor terkait dengan asrama individu. Namun demikian, siswa yang lebih tua sering tanpa pengawasan oleh staf, dan sistem monitor atau Prefek memberikan kewenangan terbatas kepada murid senior. Rumah siap mengembangkan karakter yang khas, dan persaingan yang sehat antara rumah sering didorong dalam olahraga. Lihat juga sistem rumah .

    Rumah atau asrama biasanya meliputi studi-kamar tidur atau asrama , ruang makan atau ruang makan di mana murid mengambil makanan pada waktu-waktu tertentu, dan perpustakaan, aula atau bilik di mana murid dapat melakukan pekerjaan rumah mereka. Rumah juga mungkin memiliki ruang umum untuk televisi dan relaksasi dan dapur untuk makanan ringan, dan, sesekali, fasilitas penyimpanan untuk sepeda atau peralatan olahraga lainnya. Beberapa fasilitas mungkin dibagi antara beberapa rumah atau asrama.

    Di beberapa sekolah, setiap rumah memiliki murid dari segala usia, dalam hal ini biasanya ada sistem prefek, yang memberikan murid yang lebih tua beberapa hak istimewa dan tanggung jawab atas kesejahteraan yang lebih muda. Di pihak lain, rumah yang terpisah mengakomodasi kebutuhan tahun yang berbeda atau kelas. Di beberapa sekolah, hari murid ditugaskan ke asrama atau rumah untuk kegiatan sosial dan tujuan olahraga.

    Anderson Hall at Asheville Sekolah, Asheville, NC , adalah salah satu dari tiga ruang perumahan di co-ed persiapan perguruan tinggi sekolah asrama bagi siswa kelas 9 sampai 12. Didirikan pada tahun 1900, Asheville Sekolah memiliki lebih dari 75% dari mahasiswa yang tinggal di kampus.

    Setiap siswa memiliki jadwal individu, yang pada tahun-tahun awal memungkinkan sedikit kebijaksanaan. Asrama dan mahasiswa hari diajarkan bersama-sama di jam sekolah dan dalam kebanyakan kasus berlanjut setelah hari sekolah untuk menyertakan olahraga, klub dan masyarakat, atau kunjungan. Serta fasilitas akademis biasa seperti ruang kelas, aula, perpustakaan dan laboratorium, pesantren sering menyediakan berbagai macam fasilitas untuk kegiatan ekstrakurikuler seperti ruang musik, gimnasium, lapangan olah raga dan halaman sekolah, kapal, lapangan squash, kolam renang, bioskop dan teater. Sebuah kapel sekolah sering ditemukan di situs. Hari siswa sering tinggal setelah sekolah untuk menggunakan fasilitas ini.



    Asrama di The Armidale Sekolah , Australia, 1898

    Pesantren Inggris memiliki tiga istilah setahun, kira-kira dua belas setiap minggu, dengan beberapa hari libur setengah panjang selama siswa diharapkan pulang atau setidaknya jauh dari sekolah. Mungkin ada beberapa exeats atau akhir pekan pada tiap babak dari istilah ketika murid bisa pulang atau pergi. Murid Boarding saat ini sering pergi ke sekolah dalam jarak perjalanan yang mudah dari rumah mereka, sehingga dapat melihat keluarga mereka sering; keluarga didorong untuk datang dan mendukung tim olahraga sekolah bermain di kandang melawan sekolah lain.

    Kebanyakan sekolah asrama memiliki "lampu keluar" saat murid-murid diharuskan untuk berada di tempat tidur, tergantung pada usia mereka, dan mungkin lain waktu setelah tidak berbicara yang diizinkan; aturan seperti itu mungkin sulit untuk menegakkan, dan murid mungkin sering mencoba untuk istirahat mereka, misalnya dengan membaca diam-diam oleh senter atau melarikan diri pada kunjungan nokturnal. Siswa berbagi ruang belajar cenderung mengganggu orang lain dan mungkin akan diberi lebih banyak ruang gerak.

    Beberapa pesantren hanya naik siswa, sementara yang lain memiliki kedua siswa asrama dan mahasiswa hari yang pulang pada akhir hari sekolah.Hari siswa kadang-kadang dikenal sebagai hari anak laki-laki atau anak perempuan hari. Beberapa sekolah menerima siswa hari untuk menghadiri sarapan dan makan malam, sementara yang lain mengenakan biaya nominal. Bagi sekolah yang telah ditunjuk jam belajar atau jam tenang di malam hari, mahasiswa di kampus (termasuk mahasiswa hari) biasanya diminta untuk mengamati sama "tenang" aturan (seperti televisi tidak, siswa harus tinggal di kamar mereka, perpustakaan atau ruang belajar , dll). Sekolah yang memiliki kedua asrama dan mahasiswa hari kadang-kadang menggambarkan diri mereka sebagai pesantren setengah atau hari pesantren. Beberapa sekolah juga memiliki siswa yang papan selama seminggu tetapi pulang pada akhir pekan: ini dikenal sebagai asrama mingguan, kuasi-asrama, asrama atau lima hari.

    Hari mahasiswa dan asrama mingguan mungkin memiliki pandangan yang berbeda dan mungkin tidak menguntungkan dari sistem sekolah hari, dibandingkan dengan anak-anak yang menghadiri sekolah hari tanpa fasilitas asrama. Siswa-siswa ini berhubungan dengan kehidupan sekolah asrama, meskipun mereka tidak benar-benar berada di sekolah, namun mereka mungkin tidak sepenuhnya menjadi bagian dari pengalaman sekolah asrama.Dalam beberapa kasus, mahasiswa hari merasa bahwa mereka diperlakukan sebagai siswa kelas dua oleh para siswa asrama. Di sisi lain, para siswa ini memiliki pandangan yang berbeda dari pesantren dibandingkan dengan asrama penuh panjang yang pulang lebih jarang, mungkin hanya pada akhir istilah atau bahkan akhir satu tahun akademik.

    Bentuk lain dari sekolah perumahan [ sunting sumber | sunting beta ]

    Pesantren adalah bentuk sekolah perumahan, namun tidak semua sekolah perumahan yang "klasik" pesantren. Bentuk lain dari sekolah perumahan meliputi:

    Sekolah terapi , yang menyediakan pelayanan rawat inap klinis untuk siswa penyandang cacat, seperti berat gangguan kecemasan , gangguan obsesif kompulsif , sindrom Aspergers , dan / atau siswa dengan penyalahgunaan zat dan sosialisasi masalah

    Traveling pesantren seperti Think Global School adalah sekolah tinggi empat tahun yang merendam siswa di kota baru setiap istilah. Traveling asrama sekolah mitra dengan sekolah host dalam kota untuk menyediakan fasilitas hidup dan pendidikan.

    Pendidikan perumahan program, yang menyediakan lingkungan yang stabil dan mendukung bagi anak-anak berisiko untuk hidup dan belajar bersama.

    Sekolah perumahan bagi siswa dengan kebutuhan pendidikan khusus , yang mungkin atau tidak mungkin dinonaktifkan

    Sekolah Semester , yang melengkapi siswa pendidikan menengah dengan menyediakan satu semester pengalaman perumahan dengan fokus kurikuler tema sentral-yang mungkin menarik bagi siswa dan keluarga tidak tertarik pada pengalaman pendidikan lagi perumahan

    Sekolah spesialis terfokus pada disiplin akademis tertentu, seperti masyarakat North Carolina School of Sains dan Matematika atau swasta Interlochen Arts Academy .

    The Israel kibbutz , dimana anak-anak tinggal dan dididik dalam komune, tetapi juga memiliki kontak sehari-hari dengan orang tua mereka pada jam-jam tertentu.

    Di daerah pedesaan di Amerika Serikat, kehadiran pesantren masyarakat umum dulunya banyak, salah satunya tetap hari ini: Derek Union SMA di Crane, Oregon . Sekitar dua pertiga dari lebih dari 80 perusahaan siswa, kebanyakan anak-anak dari remote peternakan , papan selama minggu sekolah untuk menyelamatkan satu arah perjalanan hingga 150 mil (240 km) di Harney di County . [ 2 ]

    Peraturan yang berlaku [ sunting sumber | sunting beta ]

    Di Inggris, hampir semua pesantren sekolah independen , yang tidak tunduk pada kurikulum nasional atau peraturan pendidikan lainnya berlaku untuk sekolah negeri. Namun demikian ada beberapa peraturan, terutama untuk tujuan kesehatan dan keselamatan, serta hukum umum. The Departemen Anak, Sekolah dan Keluarga , bersama dengan Departemen Kesehatan dari Inggris, telah diresepkan pedoman pesantren, yang disebut Standar Boarding Nasional. [ 3 ]

    Salah satu contoh peraturan yang tercakup dalam Standar Nasional Boarding adalah mereka untuk luas lantai minimum atau ruang yang dibutuhkan untuk setiap siswa dan aspek lain dari fasilitas dasar. Minimum luas lantai asrama menampung dua atau lebih siswa didefinisikan sebagai jumlah siswa tidur di asrama dikalikan dengan 4,2 m², ditambah 1,2 m². Sebuah jarak minimal 0,9 m juga harus dijaga antara dua tempat tidur di asrama, kamar tidur atau bilik. Dalam kasus siswa diberikan dengan bilik, maka setiap siswa harus diberi jendela dan luas lantai 5,0 m² setidaknya. Sebuah kamar tidur untuk seorang mahasiswa tunggal harus setidaknya dari luas lantai 6,0 m². Pesantren harus menyediakan total luas lantai minimal 2,3 hidup akomodasi m² untuk setiap asrama. Ini juga harus digabungkan dengan setidaknya satu bathtub atau shower untuk setiap sepuluh siswa.

    Ini adalah beberapa beberapa pedoman yang ditetapkan oleh departemen di antara banyak lainnya. Ini mungkin bisa mengamati bahwa tidak semua pesantren di seluruh dunia memenuhi standar dasar minimum, meskipun daya tarik jelas mereka.

    Sejarah [ sunting sumber | sunting beta ]

    Praktik pengiriman anak ke keluarga lain atau ke sekolah-sekolah sehingga mereka bisa belajar bersama [ rujukan? ] adalah berdiri sangat lama, tercatat dalam literatur klasik dan dalam catatan Inggris akan kembali lebih dari seribu tahun. Di Eropa, sebuah praktek yang dikembangkan oleh abad pertengahan awal mengirimkan anak laki-laki diajarkan oleh pendeta melek huruf, baik di biara-biara atau sebagai halaman dalam rumah tangga yang besar. Sekolah sering dianggap pesantren tertua di dunia, Sekolah Raja, Canterbury , menghitung perkembangan sekolah biara di sekitar 597 AD menjadi tanggal berdirinya sekolah. Penulis Croyland Chronicle ingat sedang diuji pada tata bahasanya oleh Edward Confessor 's Ratu Editha di serambi biara sebagai sekolah Westminster, di sekitar 1050s tersebut. sekolah monastik seperti umumnya dilarutkan dengan biara sendiri di bawah Henry VIII, meskipun misalnya Westminster School secara khusus dipelihara oleh Raja surat paten dan tampaknya mungkin bahwa sebagian besar sekolah segera diganti. Universitas Winchester didirikan oleh Uskup William dari Wykeham tahun 1382 dan Sekolah Oswestry didirikan oleh David Holbache tahun 1407 adalah pesantren tertua dalam operasi terus-menerus .

    Pesantren seluruh masyarakat [ sunting sumber | sunting beta ]

    Pondok Pesantren menampakkan diri dengan cara yang berbeda dalam masyarakat yang berbeda. Misalnya, dalam beberapa masyarakat anak-anak mulai sekolah asrama pada usia lebih dini dibandingkan dengan orang lain. Dalam beberapa masyarakat, tradisi telah berkembang di mana keluarga mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah asrama yang sama selama beberapa generasi.

    Salah satu pengamatan yang tampaknya berlaku secara global adalah bahwa sejumlah signifikan lebih besar dari anak laki-laki dibandingkan anak perempuan bersekolah asrama dan untuk jangka waktu yang lebih lama.

    Di Amerika Serikat, sekolah asrama untuk mahasiswa di bawah usia 13 disebut pesantren junior , dan tidak seperti biasa dan tidak dianjurkan karena di Inggris, India dan Pakistan. Tertua junior sekolah asrama di Amerika Serikat adalah Sekolah Fay di Southborough, Massachusetts . Pesantren lainnya dimaksudkan untuk siswa usia sekolah tinggi, umumnya dari usia 14-18. Sekitar setengah dari satu persen atau (0,5%) dari anak-anak sekolah menghadiri sekolah asrama di Amerika Serikat. Ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan Inggris atau negara persemakmuran. Di Inggris sekitar satu persen dari anak-anak dikirim ke sekolah asrama. [ 4 ] [ 5 ] [ 6 ] Pesantren untuk kelompok usia ini sering disebut sebagai sekolah persiapan .

    Dalam Northeast, beberapa contoh terkenal dengan asal-usul pra-Revolusioner dan bahkan kolonial termasuk Brooks Sekolah , Choate Rosemary Balai , Deerfield Academy , Akademi Gubernur ,Groton Sekolah , The Hotchkiss Sekolah , Milton Academy , Northfield Mount Hermon Sekolah , Phillips Academy Andover , Phillips Exeter Academy , Sekolah Pomfret , Portsmouth Abbey Sekolah , St Marks , St Paulus , dan The Taft Sekolah .

    Di luar New England, pesantren penting termasuk Episkopal SMA (Alexandria, Virginia) , St Sekolah George , Asheville Sekolah , Angkatan Darat dan Angkatan Laut Akademi , Culver Military Academy , Cranbrook Kingswood , Western Reserve Academy , Shenandoah Valley Academy , Woodberry Hutan Sekolah , Foxcroft Sekolah , Saint James Sekolah , Millbrook Sekolah ,Westtown Sekolah , NJ West Ridge Academy , Blair Academy , The Hill Sekolah , The Lawrenceville Sekolah , Shady Side Academy , dan The Emma Willard Sekolah .

    "St Grottlesex" adalah nama sehari-hari untuk pesantren New England, dan terdiri dari unsur-unsur nama lima sekolah geografis dikelompokkan: St Sekolah Paulus , St Sekolah Markus di Southborough, MA, The Groton Sekolah di Groton, MA , The Middlesex Sekolah di Concord, MA , dan Chapel Hill - Chauncy Aula Sekolah di Waltham.

    Pesantren di Inggris dimulai pada abad pertengahan, ketika anak laki-laki dikirim untuk dididik di sebuah biara atau rumah tangga yang mulia, di mana ulama melek huruf tunggal dapat ditemukan. Pada abad ke-12, Paus memerintahkan semua Benediktin biara seperti Westminster untuk menyediakan sekolah amal, dan banyak sekolah negeri dimulai ketika sekolah tersebut menarik membayar murid. Sekolah-sekolah umum mencerminkan universitas perguruan tinggi dari Oxford dan Cambridge , seperti dalam banyak hal mereka masih melakukan, dan sesuai dikelola hampir seluruhnya oleh rohaniwan sampai abad ke-19. Swasta kuliah di rumah tetap norma bagi keluarga aristokrat, dan untuk anak perempuan khususnya, tapi setelah abad ke-16 itu semakin diterima bahwa remaja peringkat setiap terbaik mungkin dididik secara kolektif. Lembaga demikian telah menyesuaikan diri dengan perubahan keadaan sosial lebih dari 1.000 tahun.

    Sekolah persiapan Asrama cenderung mencerminkan sekolah umum mereka makan. Mereka sering memiliki dasi lebih atau kurang resmi ke sekolah-sekolah tertentu.

    Klasik sekolah asrama Inggris menjadi sangat populer selama ekspansi kolonial dari Kerajaan Inggris. Administrator kolonial Inggris di luar negeri bisa memastikan bahwa anak-anak mereka dibesarkan dalam budaya Inggris di sekolah umum di rumah di Inggris, dan penguasa lokal yang menawarkan pendidikan yang sama bagi anak-anak mereka. Ekspatriat lebih junior akan mengirim anak-anak mereka ke sekolah-sekolah Inggris yang dikelola lokal, yang juga akan mengakui dipilih anak-anak setempat yang mungkin perjalanan dari jarak yang cukup. The pesantren, yang ditanamkan nilai-nilai mereka sendiri, menjadi cara yang efektif untuk mendorong masyarakat lokal untuk berbagi cita-cita Inggris, sehingga membantu Inggris mencapai tujuan kekaisaran mereka.

    Salah satu alasan kadang-kadang dinyatakan untuk mengirim anak-anak ke pesantren adalah untuk mengembangkan wawasan yang lebih luas daripada keluarga mereka dapat menyediakan.Sebuah pondok pesantren keluarga telah mengikuti selama beberapa generasi dapat menentukan orang tua budaya bercita-cita untuk anak-anak mereka. Sama, dengan memilih sebuah sekolah asrama modis, orang tua mungkin bercita-cita untuk lebih baik anak-anak mereka dengan memungkinkan mereka untuk mencampur pada istilah yang sama dengan anak-anak dari kelas atas.Namun, alasan yang dinyatakan tersebut dapat menyembunyikan alasan lain untuk mengirimkan anak jauh dari rumah. [ 7 ] [ 8 ] [ 9 ] Ini mungkin berlaku untuk anak-anak yang dianggap terlalu patuh atau berprestasi, anak-anak dari keluarga dengan pasangan bercerai, dan anak-anak kepada siapa orang tua tidak banyak berhubungan. [ 8 ] [ 9 ] alasan ini jarang secara eksplisit dinyatakan, meskipun anak mungkin menyadari mereka. [ 8 ] [ 9 ]

    Pada tahun 1998, ada 772 pesantren sektor swasta di Inggris dan 100.000 anak menghadiri pesantren di seluruh Inggris. Di Inggris, mereka merupakan faktor penting dalam sistem kelas. Di Inggris sekitar satu persen dari anak-anak kirim ke pesantren. [ 4 ] [ 5 ] [ 6 ] Juga pada anak-anak Inggris semuda 5 sampai 9 tahun yang dikirim ke sekolah asrama. [ 10 ] Sebagian besarmasyarakat di seluruh dunia penurunan untuk membuat pesantren pilihan yang lebih disukai untuk membesarkan anak-anak mereka. Namun, pesantren adalah salah satu mode yang disukai pendidikan di bekas koloni Inggris atau negara-negara Persemakmuran seperti India, Pakistan, Nigeria, dan lainnya mantan Afrika koloni Britania Raya. Misalnya di Ghana mayoritas sekolah menengah yang naik. Di Cina beberapa anak-anak dikirim ke sekolah asrama di usia 2 tahun. [ 11 ] Di beberapa negara, seperti Selandia Baru dan Sri Lanka , sejumlah sekolah negeri memiliki fasilitas asrama. Namun, pesantren-pesantren negara sering adalah sekolah negeri satu jenis kelamin tradisional, yang etos jauh seperti itu dari rekan-rekan independen mereka. Selain itu, proporsi asrama di sekolah ini sering jauh lebih rendah daripada di pesantren independen, biasanya sekitar 10%.

    The Swiss pemerintah mengembangkan strategi pembinaan pesantren pribadi untuk mahasiswa asing sebagai bisnis integral perekonomian negara. Pesantren mereka menawarkan instruksi dalam beberapa bahasa utama dan memiliki sejumlah besar fasilitas berkualitas diselenggarakan melalui Federasi Swiss Sekolah Swasta .

    Di Kanada, terbesar pesantren independen Columbia International College , dengan pendaftaran 1.700 siswa dari seluruh dunia. Robert Land Academy di Wellandport, Ontario Kanada adalah hanya militer swasta gaya pesantren untuk anak laki-laki di Kelas 6 sampai 12.

    Native American pesantren [ sunting sumber | sunting beta ]



    Murid di Carlisle India Industri Sekolah , Pennsylvania (c. 1900)

    Artikel utama: Native American pesantren

    Lihat juga: pendidikan dan pesantren Native American

    Pada akhir abad ke-19, pemerintah Amerika Serikat melakukan kebijakan mendidik Native American pemuda dalam cara-cara budaya Barat yang dominan sehingga penduduk asli Amerika mungkin kemudian dapat berasimilasi ke dalam masyarakat Barat. Di pesantren-pesantren, dikelola dan diatur oleh pemerintah, mahasiswa asli Amerika menjadi sasaran sejumlah taktik untuk mempersiapkan mereka untuk hidup di luar rumah reservasi mereka. [ 12 ]

    Sesuai dengan metode asimilasi yang digunakan di pesantren, pendidikan bahwa anak-anak Native American diterima di lembaga-lembaga berpusat pada pembangunan masyarakat yang dominan terhadap norma-norma gender dan cita-cita. Jadi anak laki-laki dan perempuan dipisahkan dalam hampir setiap kegiatan dan interaksi mereka diatur secara ketat sepanjang garis Victoria cita-cita. Selain itu, instruksi bahwa anak-anak yang diterima mencerminkan peran dan tugas yang mereka menganggap sekali di luar pemesanan. Jadi gadis diajarkan keterampilan yang dapat digunakan di rumah, seperti "menjahit, memasak, pengalengan, menyetrika, perawatan anak, dan pembersihan" [ 12 ] (Adams 150). Anak laki-laki asli Amerika di pesantren diajarkan pentingnya gaya hidup pertanian, dengan penekanan pada pemeliharaan ternak dan keterampilan pertanian seperti "membajak dan menanam, bidang irigasi, perawatan saham, dan pemeliharaan kebun buah-buahan" [ 12 ] ( Adams 149). Ide-ide dari rumah tangga berada di kontras dengan yang ada dalam masyarakat asli dan pemesanan: banyak masyarakat adat didasarkan pada sistem matrilineal di mana garis keturunan perempuan dihormati dan tempat perempuan dalam masyarakat dihormati. Sebagai contoh, perempuan di masyarakat adat memegang peran yang kuat dalam komunitas mereka sendiri, melakukan tugas-tugas yang masyarakat Barat dianggap hanya cocok untuk laki-laki: perempuan pribumi bisa menjadi pemimpin, penyembuh, dan petani.

    Sementara anak-anak Native American terkena dan kemungkinan besar akan mengadopsi beberapa cita-cita yang ditetapkan oleh kulit putih operasi ini pesantren, banyak menolak dan menolak norma-norma gender yang dipaksakan atas mereka. Lihat juga: Carlisle India Industri Sekolah di Carlisle, Pennsylvania .

    Isu sosiologis pesantren [ sunting sumber | sunting beta ]

    Beberapa elit pesantren Universitas-persiapan bagi para murid dari usia 14 hingga 18 tahun dilihat oleh sosiolog sebagai pusat sosialisasi bagi generasi berikutnya dari politik kelas atas dan mereproduksi elit sistem kelas . [ 13 ] ini menarik keluarga yang menghargai kekuasaan dan hierarki untuk sosialisasi anggota keluarga mereka. [ 13 ] keluarga ini berbagi rasa hak ke kelas sosial atau hierarki dan kekuasaan. [ 13 ] Pesantren dilihat oleh keluarga tertentu sebagai pusat sosialisasi di mana murid berbaur dengan orang lain hirarki sosial yang sama [ 13 ] untuk membentuk apa yang disebut jaringan boy Lama . Elite murid pesantren yang dibesarkan dengan asumsi bahwa mereka dimaksudkan untuk mengontrol masyarakat. [ 13 ] Signifikan jumlah mereka masuk kelas atas politik masyarakat atau bergabung elit keuangan seperti di bidang perbankan internasional dan modal ventura . [ 13 ] Elite asrama sekolah sosialisasi siswa menanamkan menginternalisasi rasa yang kuat dan hak sosial control atau hirarki. [ 13 ] Bentuk sosialisasi disebut "deep struktur sosialisasi" oleh Peter Cookson & Caroline Hodges (1985). [ 13 ] [ 14 ] Hal ini mengacu pada cara di mana pesantren tidak hanya mengelola untuk mengontrol murid kehidupan fisik namun juga kehidupan emosional mereka. [ 13 ] [ 14 ] pendirian sekolah Boarding melibatkan mengendalikan perilaku mengenai beberapa aspek kehidupan termasuk apa yang pantas dan atau diterima yang remaja akan mempertimbangkan sebagai mengganggu. [ 13 ] [ 14 ] Ini sosialisasi pesantren terbawa baik setelah meninggalkan sekolah dan ke hubungan mereka dengan dunia sosial. [ 13 ] Oleh karena itu mengembangkan santri pondok pesantren untuk mematuhi nilai-nilai kelas sosial elit dari mana mereka datang dari atau ke mana mereka bercita-cita untuk menjadi bagian dari. [ 13 ] Menurut Peter W Cookson Jr (2009) tradisi elitis elit pesantren persiapan telah menurun akibat perkembangan ekonomi modern dan munculnya politik pantai barat liberal Amerika Serikat. [ 13 ] [ 14 ]

    Sosialisasi peran kontrol dan jenis kelamin stratifikasi [ sunting sumber | sunting beta ]

    The Boarding sosialisasi sekolah kontrol dan hirarki berkembang berakar mendalam dan kepatuhan yang kuat untuk peran sosial dan kaku stratifikasi jender yang didokumentasikan dalam karya penelitian Sarah Chase. [ 13 ] [ 15 ] Dia menyatakan bahwa salah satu temuan mengejutkan dari studi nya adalah sangat gender budaya siswa di pondok pesantren. [ 13 ] [ 15 ] Tekanan sosial kesesuaian parah dan beberapa mahasiswa menyalahgunakan obat kinerja seperti Adderall dan Ritalin untuk performa akademis dan untuk menurunkan berat badan. [ 13 ] [ 15 ] The berbeda dan hirarkis sifat sosialisasi dan asrama budaya sekolah menjadi sangat jelas dalam murid dengan cara duduk bersama dan membentuk geng ., [ 13 ] [ 15 ] khususnya dalam apa yang secara tradisional akan disebut ruang makan di pesantren klasik Inggris. Hal ini menyebabkan bentuk meresap eksplisit dan implisit intimidasi di sekolah asrama dengan kompetisi yang berlebihan antara geng dan antara individu. [ 13 ] [ 15 ] The kaku stratifikasi gender dan kontrol peran ditampilkan dalam anak laki-laki membentuk geng atas dasar kekayaan dan latar belakang sosial dan pada anak perempuan itu ditampilkan dalam penerimaan terbuka bahwa mereka akan menikah hanya untuk uang. [ 13 ] [ 15 ] Ini narsis kecenderungan dan stratifikasi gender juga ditunjukkan dalam pilihan mereka hanya laki-laki kaya atau makmur sebagai pacar. [ 13 ] [ 15 ] Menurut Sarah (2008) sebagian besar siswa pondok pesantren terjebak dalam sosialisasi dan peran gender yang kaku. [ 13 ] [ 15 ] Dia menyatakan bahwa siswa tidak mampu menampilkan banyak sensitivitas dan respon emosional dan tidak mampu untuk memiliki hubungan yang lebih dekat kecuali pada dangkal dan politik yang benar tingkat. [ 13 ] [ 15 ] Siswa terlibat dalam perilaku sosial yang akan membuat mereka tampak tepat dan peringkat tinggi dalam hirarki sosial. [ 13 ] [ 15 ] Sosialisasi ini membuat santri pondok pesantren untuk mematuhi dan melakukan jender ekstrim dan stereotip sosial bahkan dalam kehidupan sosial mereka di kemudian hari. [ 13 ] [ 15 ]



    Masalah psikologis pesantren [ sunting sumber | sunting beta ]



    Aspek kehidupan pesantren dengan bulat kediaman clock murid satu sama lain dalam lingkungan yang sama, yang terlibat dalam belajar, tidur dan bersosialisasi mengarah ke tekanan dan stres dalam kehidupan pesantren. [ 13 ] Hal ini diwujudkan dalam bentuk hypercompetitiveness , penggunaan narkoba atau ilegal , kesenangan atau eksperimen dengan seksualitas, dan depresi psikologis yang kadang-kadang dapat bermanifestasi dalam bunuh diri atau mencoba nya. [ 13 ] Studi menunjukkan bahwa sekitar 90% siswa sekolah asrama mengakui bahwa hidup di lembaga keseluruhan seperti asrama sekolah memiliki dampak yang signifikan dan mengubah persepsi dan interaksi mereka dengan hubungan sosial. [ 13 ] Pesantren kurang suatu bentuk sekolah dan lebih bentuk pengasuhan anak. Perubahan bahwa pengalaman siswa sering tidak dengan cara bahwa pendirian pesantren mendefinisikan dirinya atau klaim untuk menanamkan, bukan perubahan yang terjadi adalah terutama karena interaksi konstan murid dengan pernah hadir asrama budaya siswa sekolah. [ 13 ] Hal ini ditunjukkan pada tingkat nyata atau tingkat terselubung dalam bentuk mencapai credential di sekolah dan di tingkat implisit atau tingkat melekat dalam mengejar tujuan individu dan hirarki kepentingan kelas sosial yang sering kontrol sosial dan kenyamanan material dalam etos pesantren. [ 13 ]

    Jumlah institusi dan anak perpindahan [ sunting sumber | sunting beta ]

    Hal ini menyatakan bahwa anak-anak dapat dikirimkan ke pesantren untuk memberikan lebih banyak kesempatan daripada keluarga mereka dapat menyediakan. Namun, yang melibatkan pengeluaran bagian-bagian penting dari kehidupan awal seseorang dalam apa yang dapat dilihat sebagai institusi Total [ 16 ] dan mungkin mengalami detasemen sosial, seperti yang disarankan oleh sosial-psikolog Erving Goffman . [ 16 ] Ini mungkin melibatkan pemisahan jangka panjang dari seseorang orang tua dan budaya, yang mengarah ke pengalaman kerinduan [ 17 ] [ 18 ] [ 19 ] dan dapat menimbulkan fenomena yang dikenal sebagai 'TCK' atau anak budaya ketiga . [ 20 ]


    "

    Anak sekolah persiapan hidup di dunia yang sama sekali dipisahkan dari kehidupan rumah. Mereka memiliki kosakata yang berbeda, sistem moral yang berbeda, suara bahkan berbeda. Ketika mereka kembali ke sekolah dari liburan perubahan-over dari rumah diri ke sekolah-diri hampir seketika, sedangkan proses sebaliknya mengambil dua minggu setidaknya. Sebuah sekolah persiapan, ketika tertangkap basah nya, akan memanggil 'Tolong, sipir,' ibunya dan selalu membahas setiap saudara laki-laki atau teman keluarga sebagai 'Sir', seperti master. Aku digunakan untuk melakukannya. Kehidupan sekolah menjadi kenyataan, dan kehidupan rumah ilusi. Di Inggris, orang tua dari kelas yang mengatur hampir kehilangan berhubungan intim dengan anak-anak mereka dari sekitar usia delapan, dan setiap upaya pada bagian mereka untuk menyindir rumah perasaan ke dalam kehidupan sekolah dibenci.

    "


    -Robert Graves [ 21 ]


    Beberapa filsafat modern pendidikan, seperti konstruktivisme dan metode baru pelatihan musik untuk anak-anak termasuk Orff Schulwerk dan metode Suzuki , melakukan interaksi sehari-hari dari anak dan orang tua merupakan bagian integral dari pendidikan dan pelatihan. Pada anak-anak, pemisahan melibatkan kekurangan ibu . [ 22 ] The Uni Eropa - Kanada proyek "Kesejahteraan Anak Across Borders" (2003), [ 7 ] sebuah usaha internasional yang penting pada perkembangan anak, menganggap pesantren sebagai salah satu bentuk perpindahan permanen anak . [ 7 ]Pandangan ini mencerminkan pandangan baru terhadap pendidikan dan pertumbuhan anak di bangun lebih ilmiah pemahaman tentang otak manusia dan perkembangan kognitif .

    Data belum ditabulasi mengenai statistik rasio anak laki-laki perempuan yang sbg mahasiswa pesantren, jumlah anak-anak dalam populasi tertentu di pesantren oleh negara, usia rata-rata seluruh populasi ketika anak-anak dikirim ke sekolah asrama, dan rata-rata lama pendidikan (dalam tahun) untuk siswa sekolah asrama. Ada juga sedikit bukti atau penelitian tentang keadaan lengkap atau lengkap alasan tentang pengiriman anak-anak ke sekolah-sekolah asrama. [ 6 ]

    Pesantren dalam literatur [ sunting sumber | sunting beta ]

    Informasi lebih lanjut: Cerita Sekolah

    Buku [ sunting sumber | sunting beta ]

    Pesantren dan pengaturan sekitarnya dan situasi telah menjadi genre sastra Inggris dengan konvensi sendiri diidentifikasi. (Biasanya, protagonis menemukan diri mereka kadang-kadang harus melanggar peraturan sekolah untuk alasan terhormat pembaca dapat mengidentifikasi dengan, dan mungkin akan dihukum berat ketika tertangkap - tetapi biasanya mereka tidak memulai pemberontakan total terhadap sekolah sebagai suatu system



    boarding school characteristics [ edit source | edit beta ]

    The term boarding school often refers to classic British boarding schools and many boarding schools around the world are modeled on these. [ 1 ]





    Boarding house of the Presbyterian Ladies College, Sydney , Australia

    A typical modern fee-charging boarding school has several separate residential houses, either within the school grounds or in the surrounding area.Pupils generally need permission to go outside defined school bounds; they may be allowed to travel off-campus at certain times.

    Depending on country and context, boarding schools generally offer one or more options: full (students stay at the school full-time), weekly (students stay on the weekdays and return home for the weekend) or flexible (students choose when to board, eg during exam week).

    A number of senior teaching staff are appointed as housemasters, housemistresses, dorm parents, or residential advisors, each of whom takes quasi-parental responsibility for perhaps 50 students resident in their house at all times but particularly outside school day. Setiap may be assisted in the domestic management of the house by a housekeeper often known as matron , and by a house tutor for academic matters, often menyediakan staff of each sex. In the US, boarding schools Typically have a resident family that lives in the dorm, known as dorm parents. They also have janitorial staff for maintenance and housekeeping, but Typically do not have tutors associated with an individual dorm. Nevertheless, older pupils are often unsupervised by staff, and a system of monitors or prefects gives limited authority to senior pupils. Houses readily develop distinctive characters, and a healthy rivalry antara houses is often encouraged in sport. See also House system .

    Houses or Dorms usually include study-bedrooms or dormitories , a dining room or Refectory where pupils take meals at fixed times, and a library, hall or cubicles where pupils can do their homework. Houses may also have common rooms for television and relaxation and kitchens for snacks, and, occasionally, storage facilities for bicycles or other sports equipment. Beberapa fasilitas may be shared between several houses or Dorms.

    In some schools, each house has pupils of all ages, in which case there is usually a prefect system, which gives older pupils beberapa privileges and some responsibility for the welfare of the younger ones. In others, separate houses accommodate needs of different years or classes. In some schools, day pupils are assigned to a dorm or house for social activities and sports purposes.





    Anderson Hall di Asheville School, Asheville, NC , is one of three residential halls at the co-ed college preparatory boarding school for students in grades 9 through 12. Founded in 1900, Asheville School has more than 75% of its students living on campus.

    Each student has an individual timetable, which in the early years memungkinkan little Discrétion. Boarders and day students are taught together in school day and in most cases continue beyond the school day to include sports, clubs and societies, or excursions. Serta the usual academic facilities seperti classrooms, halls, libraries and laboratories, boarding schools often provide a wide variety of facilities for extracurricular kegiatan seperti music rooms, gymnasiums, sports fields and school grounds, boats, squash courts, swimming pools, cinemas and theatres. A school chapel is often found on site. Day students often stay on after school to use these facilities.





    Dormitory at The Armidale School , Australia, 1898

    British boarding schools have three terms a year, sekitar twelve weeks each, with a few days 'half-term holiday during which pupils are expected to go home or at least away from school. There may be several exeats or weekends in each half of the term when pupils may go home atau away. Boarding pupils nowadays often go to school within easy traveling distance of their homes, and so may see their families frequently; families are encouraged to come and support school sports teams playing at home against other schools.

    Most school dormitories memiliki "lights out" time when the pupils are required to be in bed, depending on their age, and perhaps a later time after which no talking is permitted; seperti rules may be difficult to enforce, and pupils may often try to break them, for example by reading surreptitiously by flashlight or Escaping on nocturnal excursions. Students sharing study rooms are less likely to disturb others and may be given more latitude.

    Beberapa boarding schools have only boarding students, sementara others have both boarding students and day students who go home at the end of the school day. Day students are sometimes known as day boys or day girls. Some schools welcome day students to attend breakfast and dinner, while others charge a nominal fee. For schools that have designated study hours or quiet hours in the evenings, students on campus (termasuk day students) are usually required to observe the same "quiet" rules (seperti no television, students must stay in their rooms, library or study hall , etc.).Schools that have both boarding and day students sometimes describe themselves as semi boarding schools or day boarding schools. Some schools also have students who board during the week but go home on weekends: these are known as weekly boarders, quasi-boarders, or five-day boarders.

    Day students and weekly boarders may have a different and perhaps unfavourable view of the day school system, as compared to children who attend day schools without any boarding facilities. These students relate to a boarding school life, even though they do not totally reside in school; however, they may not completely become part of the boarding school experience. In some cases, day students feel they are treated as second-class students by the boarding students. On the other hand, these students have a different view of boarding schools as compared to full-term boarders who go home less frequently, perhaps only at the end of a term or even the end of an academic year.

    Other forms of residential schools [ edit source | edit beta ]

    Boarding schools are a form of residential school; however, not all residential schools are "classic" boarding schools. Other forms of residential schools termasuk:

    · Therapeutic schools , which provide clinical inpatient services for students with disabilities, seperti severe anxiety disorder , obsessive compulsive disorder , Aspergers syndrome , and / or for students with substance abuse and socialisation problems

    · Traveling boarding schools seperti Think Global School are four-year high schools that immerse the students in a new city setiap term. Traveling boarding schools partner with a host school within the city to provide the living and educational facilities.

    · Residential education programs, which provide a stable and supportive environment for at-risk children to live and learn together.

    · Residential schools for students with special educational needs , who may or may not be disabled

    · Semester schools , which complement a student'S secondary education by providing a one semester residential experience with a central focusing curricular theme-which may appeal to students and families uninterested in a longer residential education experience

    · Specialist schools focused on a particular academic discipline, such as the public North Carolina School of Science and Mathematics or the private Interlochen Arts Academy .

    · The Israeli kibbutzim , where children stay and get educated in a commune, but also have everyday contact with their parents at specified hours.

    · In rural areas of the United States, general attendance public boarding schools were once berbagai; only one remains saat: Crane Union High School in Crane, Oregon . Around two-thirds of its more than 80 students, mostly children from remote Ranches , board during the school week in order to save a one-way commute of up to 150 mil (240 km) across Harney County . [ 2 ]

    Applicable regulations [ edit source | edit beta ]

    In the UK, almost all boarding schools are independent schools , which are not subject to the national curriculum or other educational regulations applicable to state schools. Nevertheless there are some regulations, primarily for health and safety purposes, serta the general law. The Department for Children, Schools and Families , in conjunction with the Department of Health of the United Kingdom, memiliki prescribed guidelines for boarding schools, called the National Boarding Standards. [ 3 ]

    One example of regulations covered within the National Boarding Standards are those for the minimum floor area or living space required for each student and other aspects of basic facilities. The minimum floor area of a dormitory accommodating two or more students is defined as the number of students sleeping in the dormitory multiplied by 4.2 m², plus 1,2 m². A minimum distance of 0.9 m should also be maintained between any two beds in a dormitory, bedroom or cubicle. In case students are provided with a cubicle, then each student must be provided with a window and a floor area of 5.0 m² at the least. A bedroom for a single student should be at least of floor area of 6,0 m². Boarding schools must provide a total floor area of at least 2.3 m² living accommodation for every boarder. This should also be Incorporated with at least one bathtub atau shower for every ten students.

    These are some of the few guidelines set by the department amongst many others. It could probably be observed that not all boarding schools around the world meet these minimum basic standards, despite their apparent appeal.


    History [ edit source | edit beta ]

    The practice of sending children to other families or to schools so that they could learn together [ citation needed ] is of very long standing, recorded in classical literature and in UK records going back over a thousand years. In Europe, a practice developed by early mediaeval times of sending boys to be taught by literate clergymen, either in Monasteries or as pages in great households.The school often considered the world'S tertua boarding school, The King'S School, Canterbury , counts the development of the monastery school in around 597 AD to be the date of the school'S founding. The author of the Croyland Chronicle recalls being tested on his grammar by Edward the Confessor 's Queen Editha in the abbey Cloisters as a Westminster schoolboy, in around the 1050s. Monastic schools as such were generally dissolved with the Monasteries themselves under Henry VIII, although for example Westminster School was specifically preserved by the King'S letters patent and it seems likely that most schools were immediately replaced. Winchester College didirikan oleh Uskup William of Wykeham in 1382 and Oswestry School didirikan oleh David Holbache in 1407 are the oldest boarding schools in continual operation .


    Boarding schools across societies [ edit source | edit beta ]

    Boarding Schools manifest themselves in different ways in different societies. For example, in some societies children start boarding school at an earlier age than in others. In some societies, a tradition has developed in which families send their children to the same boarding school for generations.

    One observation that appears to apply globally is that a significantly larger number of boys than girls attend boarding school and for a longer span of time.

    In the United States, boarding schools for students below the age of 13 are called junior boarding schools , and are not as common and not as encouraged as di Inggris, India dan Pakistan. The oldest junior boarding school in the United States is the Fay School in Southborough, Massachusetts . Other boarding schools are intended for high school age students, generally of ages 14-18.About half of one percent or (.5%) of school children attend boarding schools in the United States. This is much lower as compared to Britain or commonwealth countries. In Britain about one percent of children are sent to boarding schools. [ 4 ] [ 5 ] [ 6 ] Boarding schools for this age group are often referred to as persiapan schools .

    Within the Northeast, some notable examples with pre-Revolutionary and even colonial origins termasuk Brooks School , Choate Rosemary Hall , Deerfield Academy , The Governor'S Academy ,Groton School , The Hotchkiss School , Milton Academy , Northfield Mount Hermon School , Phillips Academy Andover , Phillips Exeter Academy , Pomfret School , Portsmouth Abbey School ,St. Marks , St. Paul , and The Taft School .

    Outside of New England, notable boarding schools termasuk Episcopal High School (Alexandria, Virginia) , St. George School , Asheville School , Army and Navy Academy , Culver Military Academy , Cranbrook Kingswood , Western Reserve Academy , Shenandoah Valley Academy , Woodberry Forest School , Foxcroft School , Saint James School , Millbrook School , Westtown School , NJ West Ridge Academy , Blair Academy , The Hill School , The Lawrenceville School , Shady Side Academy , and The Emma Willard School .

    "St. Grottlesex" is the colloquial name for the New England boarding schools, dan terdiri elements of the names of five geographically grouped schools: St. Paul School , St. Mark'S School in Southborough, MA, The Groton School di Groton, MA , The Middlesex School di Concord, MA , and Chapel Hill - Chauncy Hall School di Waltham.

    Boarding schools in England started in medieval times, when boys were sent to be educated at a monastery or noble household, where a lone literate cleric could be found. In the 12th century, the Pope ordered all Benedictine Monasteries seperti Westminster to provide charity schools, and many public schools started when seperti schools attracted paying pupils. These public schools reflected the Collegiate universities of Oxford dan Cambridge , as in many ways they still do, and were accordingly staffed almost entirely by clergymen until the 19th century. Private tuition at home remained the norm for aristocratic families, and for girls in particular, but after the 16th century it was increasingly accepted that adolescents of any rank might best be educated collectively.The institution has thus adapted itself to changing social circumstances over 1,000 years.

    Boarding preparatory schools tend to reflect the public schools they feed. They often have a more or less official tie to particular schools.

    The classic British boarding school became highly popular during the colonial expansion of the British Empire. British colonial Administrators abroad could ensure that their children were brought up in British culture at public schools at home in the UK, and local Rulers were offered the same education for their sons. More junior expatriates would send their children to local British-run schools, which would also admit selected local children who might travel from considerable distances. The boarding schools, which inculcated their own values, became an effective way to encourage local people to share British Ideals, and so help the British achieve their imperial goals.

    One of the reasons sometimes stated for sending children to boarding schools is to develop wider horizons than their family can provide. A boarding school a family has attended for generations may define the culture parents aspire to for their children. Equally, by choosing a fashionable boarding school, parents may aspire to better their children by enabling them to mix on equal terms with children of the upper classes. However, seperti stated reasons may conceal other reasons for sending a child away from home. [ 7 ] [ 8 ] [ 9 ] These might apply to children who are considered too disobedient or underachieving, children from families with divorced spouses, and children to whom the parents do not much relate. [ 8 ] [ 9 ] These reasons are rarely explicitly stated, though the child might be aware of them. [ 8 ] [ 9 ]

    In 1998, there were 772 private-sector boarding schools in England and 100.000 children attending boarding schools all over the Inggris. Di Inggris, they are an important factor in the class system. In Britain about one percent of children are send to boarding schools. [ 4 ] [ 5 ] [ 6 ] Also in Britain children as young as 5 to 9 years of age are send to boarding schools. [ 10 ] Mostsocieties around the world decline to make boarding schools the preferred option for the upbringing of their children. However, boarding schools are one of the preferred modes of education in former British colonies or Commonwealth countries like India, Pakistan, Nigeria, and other former African colonies of Great Britain. For instance in Ghana the majority of the secondary schools are boarding. In China some kids are send to boarding schools at 2 years of age. [ 11 ] In some countries, seperti Selandia Baru dan Sri Lanka , sejumlah state schools have boarding facilities.However, these state boarding schools are frequently the traditional single-sex state schools, whose ethos is much like that of their independent counterparts. Furthermore, the proportion of boarders at these schools is often much lower than at independent boarding schools, Typically sekitar 10%.

    The Swiss government developed a strategy of fostering private boarding schools for foreign students as a business integral to the country'S economy. Their boarding schools offer instruction in several major languages ​​and have a large number of quality facilities organized through the Swiss Federation of Private Schools .

    In Canada, the largest independent boarding school is Columbia International College , with an enrollment of 1.700 students from all over the world. Robert Land Academy in Wellandport, Ontario is Canada'S only private military style boarding school for boys in Grades 6 through 12.

    Native American boarding schools [ edit source | edit beta ]





    Pupils at Carlisle Indian Industrial School , Pennsylvania (c. 1900)

    Main article: Native American boarding schools

    See also: Native American education and boarding schools

    In the late 19th century, the United States government undertook a policy of educating Native American youth in the ways of the dominant Western culture so that Native Americans might then be able to assimilate into Western society. At these boarding schools, managed and regulated by the government, Native American students were subjected to a number of tactics to prepare them for life outside their reservation homes. [ 12 ]

    In accordance with the assimilation methods used at the boarding schools, the education that the Native American children received at these institusi centered on the dominant society'S construction of gender norms and Ideals. Thus boys and girls were separated in almost every activity and their interactions were strictly regulated along the lines of Victorian Ideals. Selain, the instruction that the children received reflected the roles and duties that they were to assume once outside the reservation. Thus girls were taught skills that could be used in the home, seperti "sewing, cooking, canning, ironing, child care, and cleaning" [ 12 ] (Adams 150). Native American boys in the boarding schools were taught the importance of an agricultural lifestyle, with an emphasis on raising livestock and agricultural skills like "plowing and planting, field irrigation, the care of stock, and the maintenance of fruit Orchards" [ 12 ] ( Adams 149). These ideas of domesticity were in stark contrast to those existing in native communities and on reservations: many indigenous societies were based on a matrilineal system where the WOMEN'S lineage was honored and the WOMEN'S place in society respected. For example, women in indigenous communities held powerful roles in their own communities, undertaking tasks that Western society deemed hanya appropriate for men: indigenous women could be leaders, healers, and farmers.

    While the Native American children were exposed to and were likely to adopt some of the Ideals set out by the whites operating these boarding schools, banyak resisted and rejected the gender norms that were being imposed upon them. See also: Carlisle Indian Industrial School di Carlisle, Pennsylvania .


    Sociological issues of boarding schools [ edit source | edit beta ]

    Beberapa elite University-preparatory boarding schools for pupils from age 14 to 18 are seen by sociologists as centers of socialization for the next generation of political upper class and reproduces elite class system . [ 13 ] This attracts families who value power and hierarchy for socialization of their family members. [ 13 ] These families share a sense of entitlement to social class or hierarchy and power. [ 13 ] Boarding schools are seen by certain families as centres of socialization where pupils mingle with others of similar social hierarchy [ 13 ] to form what is called Old boy network . Elite boarding school pupils are brought up with the assumption that they are meant to control society. [ 13 ] Significant number of them enter political upper class of society or join financial elite di bidang seperti international banking and venture capital . [ 13 ] Elite boarding school socialization instil students to internalize a strong sense of entitlement and social control or hierarchy. [ 13 ] This form of socialization is called "deep structure socialization" by Peter Cookson & Caroline Hodges (1985). [ 13 ] [ 14 ] This refers to the way in which boarding schools not only manage to control the pupils physical lives but also their emotional lives. [ 13 ] [ 14 ] Boarding school establishment involves controlling of behaviour regarding several aspects of life termasuk what is appropriate and or acceptable which adolescents would consider as intrusive. [ 13 ] [ 14 ] This boarding school socialization is carried over well after leaving school and into their dealings with the social world. [ 13 ] Thus it develops boarding school students to adhere to values ​​of elite social class from which they come from or to which they aspire to be part of. [ 13 ] According to Peter W Cookson Jr (2009) the elitist tradition of elite preparatory boarding schools has declined due to the development of modern economy and the political rise of the liberal west coast of the United States of America. [ 13 ] [ 14 ]

    Socialization of role control and gender stratification [ edit source | edit beta ]

    The Boarding school socialization of control and hierarchy develops deep rooted and strong adherence to social roles and rigid gender stratification as documented in the research work of Sarah Chase. [ 13 ] [ 15 ] She states that one of the surprising findings of her study was the highly gendered student culture in boarding school. [ 13 ] [ 15 ] The social pressure of conformity was severe and several students abused performance drugs seperti Adderall dan Ritalin for both academic performance and to lose weight. [ 13 ] [ 15 ] The distinct and hierarchical nature of socialization and boarding school culture becomes very obvious in the manner pupils sit together and form cliques ., [ 13 ] [ 15 ] especially in what would traditionally be called a Refectory in classic British boarding schools. This leads to pervasive form of explicit dan implicit bullying in boarding schools with excessive competition between cliques and between individuals. [ 13 ] [ 15 ] The rigid gender stratification and role control is displayed in the boys forming cliques on the basis of wealth and social background and in girls it is displayed in their overt acceptance that they would marry only for money. [ 13 ] [ 15 ] This narsis tendency and gender stratification juga shown in their choice of only rich or makmur males as boyfriends. [ 13 ] [ 15 ] According to Sarah (2008) most boarding school students get caught up in rigid socialization and gender roles. [ 13 ] [ 15 ] She states that students are not able to display much sensitivity and emotional response and are unable to have more close relationships except on a Superficial and politically correct level. [ 13 ] [ 15 ] Students engage in social behaviour that would make them seem appropriate and rank high in social hierarchy. [ 13 ] [ 15 ] This socialization makes boarding school students to adhere and perform extreme gender and social stereotypes even in their social life later on. [ 13 ] [ 15 ]


    Psychological issues of boarding schools [ edit source | edit beta ]

    The aspect of boarding school life with its round the clock Habitation of pupils with each other in the same environment, involved in studying, sleeping and socializing leads to pressures and stress in boarding school life. [ 13 ] This is manifested in the form of hypercompetitiveness , use of recreational or illegal drugs , indulgence or experimentation with sexuality, and psychological depression that at times may manifest in suicide or its attempt. [ 13 ] Studies shows that about 90% of boarding school pupils acknowledge that living in a total institution like boarding school has significant impact and changed their perception and interaction with social relationships. [ 13 ] Boarding schools are less a form of schooling and more a form of child rearing. The change that the students experience is often not in the manner that the boarding school establishment defines itself or claims to inculcate, instead the changes that come about is chiefly due to the constant interaction of the pupils with the ever present boarding school student culture. [ 13 ] This is shown in manifest level or covert level in the form of attaining Credential in school and in an implicit level or inherent level in the pursuit of individual goals and hierarchical social class interest which is often social control and material comfort in the ethos of boarding schools. [ 13 ]

    Total institution and child displacement [ edit source | edit beta ]

    It is claimed that children may be sent to boarding schools to give more opportunities than their family can provide. However, that involves spending significant parts of one'S early life in what may be seen as a total institution [ 16 ] and possibly experiencing social Detachment, as suggested by social-psychologist Erving Goffman . [ 16 ] This may involve long-term separation from one'S parents and culture, leading to the experience of homesickness [ 17 ] [ 18 ] [ 19 ] and may give rise to a phenomenon known as the 'TCK' or third culture kid . [ 20 ]


    "

    Preparatory schoolboys live in a world completely dissociated from home life. They have a different vocabulary, a different moral system, even different voices. On their return to school from the holidays the change-over from home-self to school-self is almost instantaneous, whereas the reverse process takes a fortnight at least. A preparatory schoolboy, when caught off his guard, will call his mother 'Please, matron,' and always addresses any male relative or friend of the family as 'Sir', like a master. I used to do it. School life becomes the reality, and home life the illusion. In England, parents of the governing classes Virtually lose any intimate touch with their children from about the age of eight, and any attempts on their parts to insinuate home feeling into school life are resented.

    "


    -Robert Graves [ 21 ]


    Some modern philosophies of education, seperti constructivism and new methods of music training for children termasuk Orff Schulwerk and the Suzuki method , make the everyday interaction of the child and parent an integral part of training and education. In children, separation involves maternal deprivation . [ 22 ] The European Union - Canada project "Child Welfare Across Borders" (2003), [ 7 ] an important international venture on child development, considers boarding schools as one form of permanent displacement of the child . [ 7 ] This view reflects a new outlook towards education and child growth in the wake of more scientific understanding of the human brain and cognitive development .

    Data have not yet been tabulated regarding the statistical ratio of boys to girls that matriculate boarding schools, the total number of children in a given population in boarding schools by country, the average age across populations when children are sent to boarding schools, and the average length of education (in years) for boarding school students. There is also little evidence or research about the complete circumstances or complete set of reasons about sending kids to boarding schools